Blog

Dr Akhmad Faqih Berikan Rekomendasi Strategi dalam Kebijakan Sekolah Lapang Iklim

dr-akhmad-faqih-berikan-rekomendasi-strategi-dalam-kebijakan-sekolah-lapang-iklim-news-800x445-1-180x180
Berita Utama

Dr Akhmad Faqih Berikan Rekomendasi Strategi dalam Kebijakan Sekolah Lapang Iklim

Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar Webinar Lesson Learnt: Sekolah Lapang Iklim, pekan lalu. Webinar ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi terkait cuaca dan iklim di Jawa Barat yang selama ini dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko memaparkan terkait kegiatan Sekolah Lapang Iklim dalam beberapa tahun terakhir.
Ia menilai pemahaman petani terhadap informasi iklim hingga kini belum memadai. Sehingga diperlukan peningkatan, pemanfaatan, perkembangan teknologi serta kolaborasi struktur dan kultur untuk dapat menanggulanginya.

Sekolah Lapang Iklim (SLI), lanjutnya, melibatkan banyak pihak untuk menjembatani informasi iklim BMKG serta menerjemahkan informasi hingga melakukan mitigasi petani. “Sekolah Lapang Iklim merupakan media interaksi bagi user. Mulai dari pembelajaran terkait kombinasi informasi, bagaimana pemahaman cuaca dan iklim, bagaimana perkembangan dalam hal pertanian baru hingga kemajuan pertanian yang saat ini cukup pesat,” katanya.

Ia menambahkan, program ini juga mengembangkan metode yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi iklim. Hal ini bersinggungan dengan skala prioritas untuk mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, SLI juga merambah pada bidang perkebunan dan hortikultura. Kini, imbuhnya, SLI telah bertransformasi menjadi SLI operasional dengan mendorong kelompok tani binaan berkelanjutan.

Berdasarkan peta sebaran, jumlah SLI di 33 Provinsi Indonesia cukup signifikan. Bahkan di tahun 2019, terdapat 80 lokasi SLI dengan jumlah petani binaan hingga 2.297 orang. “Harapan kami dengan banyaknya lokasi tersebut, kami mendapatkan saran dan masukan yang terkait dengan komoditas apa yang perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

Dr Akhmad Faqih, Dosen IPB University dari Departemen GFM FMIPA turut memberikan strategi rekomendasi kebijakan untuk SLI. Ia mengatakan perlu ada pengembangan nilai tambah SLI. Sehingga informasi yang diberikan tidak sebatas prediksi cuaca dan iklim tetapi lebih mengarah kepada impact based forecast.
Menurutnya, hal ini dapat memberikan informasi kepada petani terkait rekomendasi aksi tertentu bila terdapat peringatan maupun informasi yang spesifik. Informasi yang diberikan juga dapat dimanfaatkan mulai dari penanaman hingga pasca panen, on farm dan off farm.

“BMKG cukup luas implementasinya, tidak hanya berkaitan dengan iklim namun operasional pertanian itu sendiri,” jelasnya. Tentunya, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh BMKG. Dr Akhmad mengatakan perlu adanya perubahan yang membutuhkan kolaborasi, terutama dalam hal pengembangan manajemen.

“Perbaikan sistem pendukung secara rutin, observasi dan kajian untuk mengupdate data juga diperlukan. Analisa data standar BMKG untuk dimanfaatkan oleh para pihak juga perlu ditetapkan,” pungkasnya. (MW/Zul)

Narasumber : Hary Tirto Djatmiko, Dr Akhmad Faqih, ipb.ac.id